Boneka Panda Kado Istimewa

by - November 19, 2013

9 Mei 2013
Tumpukan umur semakin banyak. Kedewasaan harus semakin terpancar. Sama dengan butiran cinta yang aku miliki, semakin banyak, semakin berkembang. Ulang tahun kali ini sama sekali tidak ada perayaan, seperti biasa di tahun - tahun sebelumnya. Tetapi orang yang satu ini, memang benar – benar istimewa untukku.

Mentari pagi menyambutku di hari ini. Aku membuka jendela kamarku yang tidak terlalu besar, suara kicauan burung pun sudah mulai terdengar. Aku bangun dari tempat tidurku, melipat selimutku, dan merapikan seprai yang sedikit berantakan. Selesai sholat subuh, aku langsung mandi, setelah itu tidak ada pekerjaan khusus yang aku lakukan.

Aku mengambil sepotong roti tawar, dan selai rasa coklat, lalu aku tuangkan susu ke dalam gelas. Sambil mendengarkan musik, aku menyantap roti coklatku, dan meneguk segelas susu yang kubuat. Sekitar dua jam kemudian, suara mesin motor terdengar mendekati kamar kost ku. Tiba-tiba ada suara Andre mengucapkan salam di depan pintu kamarku.

“Assalammualaikum.. Selamat ulang tahun Mbem..” sambil memberikan sebuah bungkusan besar berwarna hijau.

“Buat aku?” tanyaku dengan polos.

“iya, buka dong.. semoga suka yah sayang” sambil tersenyum.

“Wuah.. bagus banget! Lucu! Kayak kamu..” hehehe, celoteh ku sedikit bergurau padanya. “Pasti mahal yah? Maaf yah ngerepotin kamu”

“Ngga apa-apa kok, buat kamu insyaaAllah aku selalu usahain” dia jawab sambil tersenyum lagi, dan aku memeluk boneka panda yang menjadi kado istimewa untukku.

Dua orang teman dekatku di kampus, Zarbina dan Iyang, juga memberikan kejutan kecil. Menjelang malam, aku berada di sebuah tempat makan lesehan dekat kampus, bersama Andre. Dia bilang makan malam ini juga kado ulang tahun. Selesai makan, ada dua orang pengamen yang bernyanyi lagu selamat ulang tahunnya band Jambrud, tepat di samping aku duduk. Awalnya aku menganggap mereka sedang ngamen biasa, ternyata pengamen itu suruhan dari Zarbina dan Iyang. Andre juga sudah tahu rencana ini sebelumnya, dia hanya tertawa kecil sambil tangannya mengelus kepalaku.Tidak lama kemudian, Zarbina dan Iyang berjalan menghampiriku, sambil membawa kue ulang tahun dengan lilin merah berbentuk angka dua puluh, dan kotak yang dibungkus kertas kado berwarna ungu.

“Ya ampun.. kalian! Makasih ya..” dengan mata yang berkaca-kaca menahan tetesan haru sesekali menatap kedua temanku dan dia. :')



With Love,

Rhialita

Lensed By Andre Widiyanto

You May Also Like

0 komentar

Rhialitage