Sederhana untuk Javanese Diaspora

by - November 26, 2015

     Terkadang, kita bertemu waktu yang mengharuskan cepat dalam melakukan sesuatu. Benar tidak? Beberapa bulan yang lalu saya dan dua teman saya di kampus, Ardisma dan Latifa, magang di sebuah stasiun Radio publik di Yogyakarta sebagai reporter. Jadwal atau undangan dari instansi memang tidak menentu. Sampai-sampai bisa mendadak dan saya belum sempat apa-apa. Kalau sudah dadakan seperti itu, outif yang akan dipakai juga sudah tidak bisa dipikirkan lagi. Haha. Biasanya saya menggunakan ciput ninja (yaitu semacam dalaman agar kerudung yang dipakai lebih mudah dibentuk), dan bila ada acara tertentu yang resmi saya pasti pakai, saya merasa harus karena supaya terlihat rapi.

Kali ini karena keterbatasan waktu, dan kebetulan cuaca waktu itu panasnya luar biasa. Saya tidak memakai ciput ninja. Langsung mengenakan shawl berbahan tyrek. Untungnya, bahannya tidak licin dan diam dikenakan di kepala. Sesekali tidak apa. Hehe. Selain itu saya mengkombinasikan kemeja hitam motif bunga yang saya beli di salah satu toko di Yogyakarta, dan disana harganya tidak terlalu mahal, pas dengan kantong mahasiswa. Kemudian jeans yang saya pakai adalah pemberian dari mama alias punya mama, dulu. Haha, ngga nyangka sekarang cukup saat dipakai. Dan terakhir, ngga ketinggalan juga platform dari Adorableprojects yang selalu setia menemani langkah saya. Saya kira walaupun sederhana, tetapi sudah pas untuk datang ke acara seminar. ;)




     Saya ingin bercerita sedikit soal seminar tersebut. Nama acaranya saya masih ingat sekali. Yaitu Javanese Diaspora. Jadi didalamnya ada pertemuan atau bisa juga dikatakan reuninya orang-orang berketurunan jawa dari seluruh dunia. Ada banyak dari mereka yang menetap di luar negeri seperti amerika, australia, bahkan new zaeland, tetapi tetap tidak melupakan budaya dan bahasa jawa. Luar biasa ya kecintaannya terhadap indonesia, khususnya budaya Jawa. Mereka semua mayoritas membuka usaha di sana. Seperti salah satunya ada yang membuka restoran namun bahan dasarnya adalah Tempe. Katanya orang barat suka sekali dengan Tempe asli indonesia. Kalau dibicarakan banyak sekali yang di bahas di sana. 

     Sebagai orang indonesia. Jangan lupakan tanah asal kita dimanapun kita berada. Harus bangga juga memiliki budaya dan bahasa indonesia. Belajarlah kemanapun kita inginkan, namun tetap kembali membawa ilmu yang diperoleh dari luar, untuk mengabdi dan membangun negeri tercinta ini.

Terimakasih sudah membaca. Bertemu di postingan selanjutnya:)



With Love,

Rhialita



Bersama Partner Gareulis Ardisma & Latifa




Shawl : Womenneed | Shoes : Adorableprojects

Location : Yogyakarta

You May Also Like

0 komentar

Rhialitage