Jogja Love Story

by - October 01, 2015



Yogyakarta itu penuh dengan cerita. Cerita tentang keberanian, kesedihan, kegagalan, kebahagiaan dan kenangan. 


Diawali dengan keberanian untuk memutuskan kuliah di kota orang, itulah hal yang paling berat selama aku menjalaninya. Banyak sekali pertimbangan, mulai dari biaya kuliah, tempat tinggal, dan jauh dari orang tua tercinta. Di sisi lain aku ingin mengejar cita-citaku, ini salah satunya kesempatan yang aku miliki untuk meraihnya. Dan aku sendiri memberanikan diri untuk hidup mandiri disini.


Kesedihan itu datangnya dari pikiran dan hati, dan terkadang pergi melalui air mata. Silih berganti kesedihan itu aku alami. Merasakan kesedihan karena jauh dari keluarga. Sedih karena kehabisan uang, dan sampai sedih karena merasakan yang namanya kesepian. :'D

Kemudian bicara tentang kegagalan, semua orang pasti melalui fase tersebut. Jika tidak mengalami kegagalan, kita tidak akan belajar untuk lebih baik lagi. Setelah mengarungi perjalanan itu, kita akan selalu diiringi dengan kebahagiaan. Aku selalu yakin, Allah SWT selalu menyelipkan satu kebahagian, untuk membayar satu kesedihan yang kita lalui. Semua sudah diatur sedemikian rupa agar seimbang. Aku bahagia tinggal di kota pelajar ini. Aku bisa bertemu dengan banyak orang yang membuatku selalu belajar. Orang yang baik kini menjadi sahabatku, orang yang pintar menjadi inspirasiku, orang yang kreatif menjadi motivasiku, dan orang yang asing aku anggap hanya menjadi sebuah ujian.




Menjadi mandiri itu tidak mudah, namun juga tidaklah sulit. Bagaimana kita dapat membagi pikiran, waktu, dan tenaga bekerja secara wajar dan seharusnya. Soal bagaimana kita bisa makan atau tidak, itu soal rezeki, dan setiap orang sudah diatur rezekinya masing-masing. Jadi tidak perlu takut untuk berani maju. Diluar dari semua kesalahan yang pernah kita lakukan, yang pasti kita jangan pernah lupa untuk selalu berdoa, dan tidak meninggalkan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Maka Allah senantiasa selalu di hati kita.






Terakhir, kenangan. Kenangan di Yogyakarta itu ada yang pahit dan manis. Kalau yang pahit? Hmm, sepertinya tidak perlu terlalu menyatu dalam tulisan ini. Kenangan pahit bagiku hanya hiasan untuk pelajaran hidup. Entah itu yang aku temukan di sini, maupun dari luaran sana yang menyelinap masuk. Aku hanya ingin mengingat kenangan yang manis. Semua yang hadir memberiku warna warni yang baru dalam catatan harianku. Banyak sekali, dan salah satunya adalah kamu. Kamu yang datang, bersedia berbagi cerita sedih dan bahagiamu. Kamu yang menghapus air mata disaat luka itu datang. Kamu yang mengajak aku untuk bangkit di saat aku jatuh. Kamu yang membuat aku kuat menghadapi tantangan. Kamu yang selalu membuatku tertawa. Kamu yang membuatku merasa dekat dengan keluarga. Kamu yang selalu membuatku nyaman, dan setiap waktu menjadi berarti. Terimakasih untuk kamu. Cerita tentang kamu masih akan aku tulis di hari-hari berikutnya. Sampai aku menjadi sah untuk kamu, bahkan sangat jauh setelah itu, tetap akan menjadi tulisan dalam ceritaku (kita) nantinya.


Inilah Yogyakarta-ku. Yang sudah menjadi bagian dari cerita hidupku. Selalu membuatku rindu, dan membuatku ingin kembali lagi dan lagi. Dan kamu menjadi salah satunya yang membuat Yogyakarta tetap istimewa bagiku.


“Semua yang kita lakukan harus berlandaskan cinta. Tanpa cinta semua tidak akan ada hasilnya.”



With Love,

Rhialita




Shoes : Adorableprojects

Location : Kawasan UGM, Yogyakarta.

Lensed by Andre Widiyanto 

You May Also Like

0 komentar

Rhialitage