Sepanjang bertambahnya umur setiap tahun, Alhamdulillah ini adalah tahun ke 23, dan yang paling membahagiakan untukku. Allah memberikan kado terindah yang MashaaAllah ngga bisa digambarkan bahagianya luar biasa. :') Sesuatu yang dari dulu dijadikan target akhirnya menjadi kenyataan. Allah memang selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan inginkan. Aku butuh seorang imam, Allah hadirkan calon pendamping hidup.

Aku berniat menikah untuk menyempurnakan ibadah, tanpa disangka Allah menjodohkanku dengan seorang laki-laki yang memang aku kenal, Andre Widiyanto namanya. Ternyata dia jodohku saja masih seperti mimpi. Kelebihan dan kekurangannya bukan menjadi pertimbangan. Tetapi ketika dia berani datang ke rumah menemui orang tuaku dan melamar, dimataku dia sempurna, dan ketika ijab kabul lalu sah menjadi suami dia bahkan jauh dari sempurna. Bukan karena fisik, tetapi rasa yang dibentuk niat karena Allah yang menjadikannya sempurna. Ya Allah, terimakasih engkau telah mengizinkanku menjadi seorang istri. Dan InshaaAllah menjadi seorang ibu nantinya. Amiinn.. :')

Dulu berpikir menikah muda bukan karena takut nantinya telat nikah, bukan karena pengen cepet punya anak, bukan karena sok dewasa atau pamer, dan juga bukan karena nafsu saja. Nafsu setiap manusia itu pasti sama, dengan lawan jenisnya. Tapi itu bukan alasan juga. Tetapi mau sekarang atau nanti kita pasti dan ingin menikah bukan? Siapa yang tidak ingin? Setiap orang punya targetnya masing-masing. Allah tidak pernah mewajibkan kita menikah setelah mapan.

Kenapa sebagian berpikir seperti itu? "Takut tidak bisa menafkahi"dalam hal materi terutama. kata kaum laki-laki. "Belum siap, ingin karir dulu." Kata si perempuan. Itu pikiran yang sangat kuno. Jangan takut yah sahabat, rezeki masing-masing umat sudah ada. Menurut Al-qur'an, dan penjelasan Agama Islam, kurang lebih adalah jika selagi sendiri, rezekinya sendiri, ketika menikah atau punya anak itu  rezekinya pun mengikuti. Percaya dengan firman Allah, bukan kata orang. Dan saya berani menikah muda karena saya percaya segala sesuatunya sudah ada karena Allah yang menentukannya, jangan takut sebelum melakukan. (Dalam hal positif). Yang utama berdoa dan tawakal. Tidak lupa juga tujuan dari menikah yang paling utama adalah terus berbenah diri dalam hal kebaikan dengan keluarga untuk menggapai surga-Nya. Aku dan suami masih banyak belajar, tetapi kami yakin kami bisa. Kamu juga pasti bisa;)

Setelah menikah, jujur terasa lebih tenang, dan pastinya halal. Mau kemana-mana ya sama suami, bukan pacar lagi. Aku juga ngga munafik pernah pacaran. Tapi jujur tujuannya memang menikah. Apa lagi? Nah, sekarang waktunya menebus itu semua, yaitu ibadahnya lebih intens dan bisa lebih khusyuk sama suami tersayang. Udah jadi mukhrim. Karena Allah lebih tahu apa dan bagaimana hambanya.

Yang belum halal yuk segera daftarkan ke KUA dan halalkan. Pacaran sama kekasih halal itu MashaaAllah.. Nikmat Allah tidak ada tandingan, Alhamdulillah:) untuk yang masih menunggu calon suami, semoga diberi kesabaran dan minta petunjuk-Nya yah. Percayalah kekasih halal akan datang di waktu yang tepat, sesuai yang digariskan Allah SWT.

*Mohon maaf jika ada kalimat yang salah atau kurang berkenan. Tidak ada maksud apa-apa. Tulisan ini hanya untuk motivasi kawan-kawan yang ingin dan berniat menikah muda.:)*

Di sini aku juga share beberapa kenangan dari pernikahan 16 April 2016. Intip yuk!